Membentuk White Space atau Ruang Kosong dalam Desain



White Space / Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan. Ruang kosong adalah ruang yang didalamnya tidak ada isi. Baik tulisan, warna mencolok, objek atau bidang tertentu yang menjadi fokus atau perhatian, biasanya kosong adalah hirarki visual yang rendah sehingga tidak diartikan menjadi sebuah .

Space atau ruang kosong penting dalam desain karena dibuat untuk berbagai tujuan. Ruang dapat berupa dua dimensi (panjang dan lebar), seperti lantai atau tiga dimensi (panjang, lebar dan tinggi). Ruang termasuk bakcground atau latar belakang, latar depan dan latar tengah. Space atau ruang berarti jarak atau sekitar area , diantara atau dikelilingi komponen dari satu bagian / objek. Ada dua buah ruang, positif dan negatif. Ruang positif berarti ruang dari sebuah bentuk yang mewakili subjek. Ruang negatif berarti ruang diantara atau mengelilingi subjek.





Bagian yang lebih banyak adalah disebut juga dengan ground / latar. Pada gambar di atas anda dapat melihat persegi yang lebih kecil pada kedua gambar sebagai sebuah figur / objek. Mungkin pada gambaran diatas pada sisi kanan anda melihat suatu figur gelap dengan sebuah lubang pada latar belakang yang lebih terang, yang didasarkan pada objek lebih gelap muncul lebih sering sebagai sebuah figur dengan bidang-bidang lebih terang sebagai latar.

Ruang kosong atau ruang negatif adalah ruang yang mengelilingi elemen desain. Pada tingkatan makro ruang kososng adalah ruang disekitar desain anda dan blok besar dari ruang kosong antara elemen. Pada tingkatan mikro ruang kosong berarti ruang diantara dua garis teks atau ruang antara sebuah gambar dan tulisan. Untuk membentuk ruang kosong biasanya kita menggunakan beberapa elemen desain berikut.

1. Penggunaan Tipografi
Dalam tipografi dikenal adanya hierarki visual untuk membentuk alur pembacaan dengan skala prioritas tertentu. Dalam hierarki ini kita akan memilah tulisan ke dalam karya desain yang akan dimasukkan menjadi beberapa bagian dengan kemiripan tertentu (skala prioritas). Sehingga ada bagian yang ditulis besar, ada yang ditulis konsonan, ada yang ditulis tebal dan ada pula yang ditulis miring untuk membentuk hierarki ini. Akibat dari penggunaan ini adalah white space atau ruang kosong yang dibuat untuk kemudahan konsumen dalam hal pembacaan.



Demikian pula dalam tipografi dikenl prinsip bahwa “Too Much is Not To Good”, terlalu banyak adalah hal yang tidak baik. Sehingga dalam proses kreatif tipografi akan ada penyaringan hal yang perlu dimasukkan dan hal yang kurang perlu akan dihapus atau digantikan. Proses penyaringan ini juga akan membentuk white space.

Dalam tipografi untuk membentuk ruang kosong adalah dengan menggunakan perataan (rata kanan, kiri dll), menggunakan hierarki tipografi, pembuatan kolom, pembuatan baris, wrap / pembungkus, dan sebagainya.

2. Penggunaan Objek dan garis
Objek dan garis adalah hal yang penting dalam visual komunikasi. Dengan adanya objek seperti gambar foto dan illustrasi akan menimbulkan kesan tertentu sesuai dengan tingkat kecerdasan (pengetahuan) para konsumen. Penggunaan objek akan mempengaruhi adanya white space, besar kecilnya atau ukuran objek inilah yang nantinya akan membentuk ruang kosong. Garis juga bisa dibentuk melalui penataan objek (perataan, rata kanan misalnya)

Garis digunakan biasanya sebagai pembatas area. Dengan adanya pembatasan yang tepat maka akan tercapai sebuah ruang baca yang baik. Jika kita berbicara mengenai pembatasan pastinya akan ada ruang-ruang yang dibatasi bukan? Ruang inilah yang digunakan sebagai ruang kosong yang dimaksud. Garis juga bisa dibentuk melalui perataan huruf sebagai alinea baca -seperti pada rata kanan kiri/justified.

3. Penggunaan Warna
Kontras warna dan bidang warna akan menyita perhatian para pembaca / konsumen jika diguakan tidak tepat. Kontras cahaya pada skala tertentu akan membentuk dimensi ruang. Hal ini bisa Anda lihat pada ilustrasi gambar dibawah.



Kontras cahaya dalam semantik dapat diartikan sebagai objek atau bidang. Penggunaan yang tepat pada kontras warna akan terbentuk ruang-ruang sesuai dengan kontras tersebut. Oleh karena itulah maka ruang dapat digunakan sebagai cara membuat white space.

4. Penataan Keseluruhan
Pembahasan ini pada akhirnya adalah penggunaan penataan, penataan tipografi, pemilihan warna, pembentukan objek dan tercapailah rangkaian penataan yang membentuk kesatuan. Point satu sampai tiga akan saling mempengaruhi, karena semuanya dapat membentuk ruang kosong dan juga memenuhi ruang tersebut. Dengan adanya penataan keseluruhan kita akan tahu mana yang berlebih dan mena yang kurang. Kurang besar, kurang warna, terlalu mencolok dan sebagainya. Pada tahapan ini biasanya desainer akan menyusun ulang bagian-bagian dari komponen desain mereka untuk membentuk kesatuan, komunikasi dinamis dan ruang baca.


0 comments